Senin, 31 Mei 2010

PENGUJIAN BLACK BOX

 Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Disebut juga pengujian behavioral atau pengujian partisi. Pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk
suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan :
· Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
· Kesalahan interface
· Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
· Kesalahan kinerja
· Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
 Dengan mengaplikasikan teknik black box, maka kita menarik serangkaian test case yang
memenuhi kriteria berikut :
· Test case yang mengurangi, dengan harga lebih dari satu, jumlah test case
tambahan yang harus di desain untuk mencapai pengujian yang dapat
dipertanggungjawabkan.
· Test case yang member tahu kita sesuatu mengenai kehadiran atau ketidakhadiran
kelas kesalahan, daripada member tahu kesalahan yang berhubungan hanya
dengan pengujian spesifik.

PENGUJIAN WHITE BOX

· Pengujian White Box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control
desain procedural untuk memperoleh test case.
· Disebut juga pengujian glassbox.
· Dengan pengujian whitebox, perekayasa dapat melakukan :
1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah
digunakan paling tidak satu kali.
2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true and false.
3. Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batas operasional mereka.
4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.

Atribut-Atribut Pengujian Perangkat Lunak yang Baik

1. Pengujian yang baik memiliki probabilitas yang tinggi untuk menemukan kesalahan.
2. Pengujian yang baik tidak redudan.
3. Pengujian yang baik seharusnya “jenis terbaik”,
4. Pengujian yang tidak boleh terlalu sederhana atau terlalu kompleks.

Karakteristik yang Membawa Perangkat Lunak Dapat Diuji

1. Operabilitas, Semakin baik dia bekerja, semakin efisien dia  diuji.
2. Obsaikervabilitas, “Apa yang anda lihat adalah apa yang anda uji”.
3. Kontralabilitas, “Semakin baik kita dapat mengontrol perangkat lunak, semakin banyak
pengujian yang dapat diotomasisasi dan dioptimalkan”.
4. Dekomposabilitas, “Dengan mengontrol ruang lingkup pengujian, kita dapat dengen lebih
cepat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian kembali secara lebih halus”.
5. Kesederhaaan, “Semakin sedikit yang kita uji, semakin cepat kita dapat mengujinya’
6. Stabilitas, “Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit gangguan dalam pengujian’.
7. Kemampuan untuk dapat dipahami, “Semakin banyak informasi yang kita miliki,
semakin halus pengujian yang akan dilakukan’.

Sasaran Pengujian Perangkat Lunak

1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan.
2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan
kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
3. Pengujian yang sukses dadalah pengujian yang mengungkapkan semua kesalahan yang
belum pernah ditemukan sebelumnya.

Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak

Pengembang perangkat lunak sesuai dengan sifatnya dasar mereka adalah manusia pembangun.
Pengujian mengharuskan pengembang membuang pemikiran-pemikiran
sebelumnya mengenai
“kebenaran” perangkat lunak yang baru saja dikembangkan dan mengatasi konflik minat yang
terjadi pada saat kesalahan ditemukan.

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

Pengujian Perangkat Lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak
dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean.